Kamis, 28 Agustus 2008

Ana drep Ainu rak Atam rep

Tatapan matanya cuy, tajem!!! bikin cowok yang menatap matanya lumer n grogi buat ngomong ama dia. Alisnya yang tebel melengkung indah di atas matanya nampak serasi menghiasi wajahnya. Sepasang mata yang membuat jatuh cinta. Hidungnya unik n senyumnya menawan hm, hanya cowok gay yang ga naksir ama dia, untunglah aku bukan gay. Rambutnya yang hitam lurus sebahu nampak kontras dengan kulitnya yang putih bersih. Klo ni anak dibilang anak chinesee pasti orang percaya. Raga yang mendekati sempurna saat itu bagiku.

Entah sejak kapan aku jatuh cinta padanya, mungkin sejak Niel Armstrong mendaratkan kakinya di Bulan. alah2 ndangdut ane belon lahir cuy pas Niel Armstrong mengukir sejarah di bulan. Aku jatuh cinta gara-gara aku nyari benchmark cewek buat penyemangat sekolah biar dapet nilai bagus di sekolah. Klo dipikir2 aq jatuh cinta dengan otaknya terlebih dahulu. Dia pinter gitu lhoh. Dan hasilnya... xx a c z mburi z aaa bbb ccc....

Perpaduan fisik dan pikiran yang oke. Udah pandai, cantik pula. Kita sekelas di kelas 1-7. Kelas yang terpojok di lantai 2. Saat itu cinta belum bersemi hanya sebatas benchmarking. Mungkin aku jatuh cinta saat ni cewek sering curi2 pandang ke cowok yang berada di barisan belakang ini yaitu aku. Cowok paling imut2 bila dibandingkan dengan segerombolan cucak rowo di Danau Toba.

Selepas kelas 1 kita berbeda kelas, dia di kelas 2-6 dan aku terdampar di 2-4. Rasanya seperti kehilangan sesosok benchmarking, i miss her. Entah kenapa aku selalu jatuh cinta dengan cewek yang kujadikan benchmarking sejak SMP dulu dan setiap orang lain tau cewek yang jadi benchmarking-ku, aku selalu mencoba melupakan cewek benchmarking-ku itu. ga tau juga apa sebabnya. Who are they? let it be a secret let's now talk about her. Satu-satunya benchmark-ku di SMU. Dan satu-satunya kesalahan fatalku dalam mengelola hati.

Dasar deh, cewek2 di 2-4 pada ember nanya2 ke aku kira2 siapa cewek yang lagi aku taksir. nah lhoh aku keceplosan klo dia ada di 2-6, tapi ga sampai sebut nama. Tanpa disangka dan diduga, cewek2 ini bergerilya menganalisa siapa kira2 cewek yang kumaksud. Dan akhirnya mereka bikin kesimpulan klo itu dia si P. Oke mulai sekarang panggil aja di P (Petruk). dan analisa mereka benar dan tepat sasaran tapi aku ga ngasih jawaban.

Suatu pagi waktu istirahat pas lagi asik-asiknya baca buku di perpustakaan, eh sekonyong2 Petruk muncul di hadapanku dan kemudian duduk pas di depanku. Jadilah kita ngobrol2 bentar sambil aku grogi n kebelet nahan pipis dan mata mulai berkunang2 mulut mulai berbusa tanda epilepsi cinta kambuh ha ha ha berlebihan, nyatai aja kaleee. Sampailah Petruk pada pertanyaan inti, kurang lebih dia nanya gini "Tok, katanya kamu lagi suka ama seseorang di kelas 2-6?" Jeggggeeeeer bagai disambergledek aduh makk busa epilepsiku semakin banyak tidaaaaakkkkk. Gile apa nih si Petruk ngomong to the point n aku ga ada persiapan plus kebelet pipis. Untunglah otak dodolku masih berfungsi saat itu coba enggak jalan tuh otakku pasti gw bakal jawab "Iya bener aku emang lagi jatuh cinta ama Pak Susilo hwaaa ha ha (sambil taring mulai keluar dan bersiap menghisap darah manusia satu sekolah)" tapi dengan terbata-bata dan nampak dungu aku bilang "ah enggak kok, gosip dari mana?" sambil dalam hati aku bilang "Aduh Petruk!!! km bego banget siy nanya langsung yang bikin aku grogi ngejawabnya....jawabnya iya kamu itu yang lagi ada di depanku...orang yang lagi ta taksir" tapi kata-kata dalam hati itu tertahan hingga sekarang dan tertuang dalam blog ini.

Yooooo gosip masih berlanjut, dan gosip ini jatuh ke tangan wali kelas 2-6. mana nih emak2 biggos mampus aku. Jadilah setiap pelajaran bahasa indonesia aku jadi bahan gojlokan. Kata2 guru BI ini yang paling ku ingat adalah "Tok, yo'opo arep ta omongno Bu Rofi' tah klo jadi besanan antara wali kelas 2-4 ama 2-6, kan ya?" Yahhhh aku yang saat itu masih pemalu belajar untuk mengatasi gojlokan2 semacam itu dan sukses n aku malah menjadi2. Bagai sekam yang disulut api, cintaku semakin membara. Kesalahan fatal yang akan kurasakan efeknya saat kelas 3, dimana aku mengabaikan prinsipku saat kelas 1 dulu.

Sayang sekali aku ga sempat jadian ama Petruk walaupun dukungan dari berbagai pihak mengalir dengan deras. Mulai dari sahabat2 si Petruk, guru, dan teman2 seperjuanganku. Aku masih kekeh ama prinsipku dulu yang enggak mau pacaran dulu. Selain itu, saat itu aku merupakan anggota SKI yang aktif n militan apa kata dunia klo aku mpe pacaran? pasti pandangan akhwat dan ikhwan temen2ku jadi aneh padaku haaa sebuah dilema yang berat. Di sanalah diriku terombang-ambing diantara realita dan idealisme hmm benar2 hal yang menyebalkan untuk diselsaikan. Tapi aku sadar di satu sisi aku bersykur klo aku masih normal menyukai cewek tapi di satu sisi yang lain berseberangan dengan pola pikirku saat itu yang keras. Dilema benar2 dilema yang kubukin sendiri dan lingkungan juga memperparah keadaan, parah.

Hari demi hari terus berlanjut dan kisah cinta dalam dilema pun tetap berlangsung. Tau kan rasanya dicuekin ama orang yang kita sukai? Ya ya ya benar pasti rasanya ga enak dan bikin penasaran kenapa kita kok dicuekin. Rasanya kaya ada aura jahat yang menyelimuti setiap tatapan mata n suasananya itu lho yang bikin gak enak banget kaya kabut mencekam di bukit manoreh (halah2 istilah opo maneh iku). Ya itulah yang kurasakan saat perpisahan kelas 2-6, entah pikiran apa yang bikin aq kok mau2nya ikut perpisahan kelas 2-6, cinta mungkin ya. ehm2 itulah yang kurasakan saat perpisahan 2-6 di bukit banyak, sepertinya tatapan matanya mengandung aura jahat yang bikin aku pingin bugil dan lari2 keliling lapangan mhe he he he. Wes pokoknya pengen menjauh darinya ga tau kenapa pokoknya ga enak banget dan sampai saat ini aku ga tau apa sebabnya. what the hell is goin' on with her mind. yah jadilah aku saat itu seperti onde2 yang ga dimakan2, njamur cuy!!!

Hawa jahat pikorro vs bejita itu masih terasa saat kelas 3 setiap bertemu dengannya. Entah ini paling perasaanku aja yang terlalu hiperbolis. Suatu hari aku mendapati Petruk lagi jalan bareng ama Diwir. Diwir ini merupakan tempat segala curhatku tentang Petruk. Gile mereka jalan mesra banget ya? trus pake acara Diwir bawa bunga segala, mampus ga mungkin Diwir jualan bunga ke Petruk buat nembak aku (hwa ha ha ha Ge'er bgt ya aku). Hal pertama yang terbersit dalam otakku saat itu adalah "gile aku ditikam dari belakang" it feels hurt, very hurt.

Beberapa minggu selanjutnya aku seperti mayat hidup, bengong kaya' kebo pake sabu2. ahhh ngedrop banget deh saat itu. Makan males, senyum males, boker ga nyaman, tidurpun tetep ngecess =P. Aku masih berprasangka klo saat itu mereka jadian. Ya Alloh beginikah rasanya patah hati ditikam dari belakang pula seperti jatuh dari langit kemudian disambar pesawat jet trus jatah n jadi makanan burung bangkai, sakit yang tak terbantahkan. Untunglah temen2 di 3 IPA 1 A.K.A Tripazza (tukang anter2 pizza) including The Djapits Boys anak2nya konyol n always have fun. Jadilah mereka sebagai pelipur lara dikala hati tersayat2. Itulah salah satu kengangan paling menyenangkan saat SMU aku memiliki teman2 yang kompak dan kocak tiada tara. I miss u guys, where r u now?

Entah berapa lama kemudian aku tahu ternyata Diwir ga jadian ama Petruk. Diwir ditolak Petruk, naif. Dalam hati aku bersorak gembira, tapi perasaan ditikam dari belakang itu masih tersisa. Terus terang aja sejak aku banyak menghabiskan waktu dengan Tripazza-The Djapits Boys aku sedikit demi sedikit telah melupakannya, keberadaannya di hatiku mulai sirna dan lama kelamaan hilang tanpa bekas walau butuh waktu yang lama. Hal yang paling menyebalkan adalah di saat proses untuk melupakan Petruk, buji buneng dah si Petruk masuk ke Jurusan-Fakultas-Universitas dan kelas yang sama denganku. Ya Alloh cobaan apa lagi ini. Yaaa ini merupakan tantangan untuk melupakan dimana obyek yang ingin dilupakan berada di deoan mata. Untunglah tantangan itu berhasil dilalu dengan sempurna walau tertatih-tatih.

Kadang aku sempat mikir, mungkin ini karma kali yak gara2 dulu aku pernah nyakitin hati seorang cewek pas kelas 1 SMU dulu, who knows. Yaaa ga apa2lah toh sudah terjadi. Tapi dari kejadian itu ada banyak hikmah yang dapat ku ambil

1. Klo emang ga pengen n g mau pacaran karena bertentangan dengan prinsip2 hidup ya udah ga usah PDKT ot TP2 berlebihan di depan cewek2.

2. Klo emang saatnya monggo pacaran tapi g pake lama n tujuan juga harus jelas dimana disitu dibina kepercayaan dan keterbukaan untuk jenjang lselanjutnya.

3. Klo ga pernah patah hati gimana bisa aku mengatasi persaan patah hati dan bagaimana caranya recovery dari patah hati itu. Perasaan patah hati itu ibarat vaksin, jadi klo aku sekarang patah hati karena cewek yang ta taksir diambil orang atau misalkan pacarku minta putus, ya alhamdulillah aku sudah bisa cara mengelola hati untuk hal itu berkat pertolongan Alloh tentunya.

4. Cintailah sesuatu itu sewajarnya, jangan berlebihan sehingga menyerahkan sepenuh hati hingga membutakan mata. Gunakan Logika, Perasaan dan Hati Nurani. Jangan pake nafsu doank.

5. Banyak2lah tersenyum, berdo'a dan bermuhasabah. Hitunglah dirimu sebelum kamu ga bisa ngitung lagi.

Haaa cukup sekian kisah cintaku ini, ambillah manfaatnya dan jauhilah perkara2 yang meragukan anda. Buat Petruk dan Diwir klo sempat baca postingan ini aku maaf yang sebesar2nya ya, i just wanna share idea n experience. Truk Petruk, klo km keberatan kisah ini ta posting km PM aq ajah yaa ntar bakal tak hapus kok. Klo penasaran siapa itu Petruk n Diwir PM aja aq. Tp udah ada Cluenya kok he he he. Wassalam